Dia mengaku dirinya adalah seniman-teroris. Menurut saya, dia adalah seorang seniman jenius, provokatif, dan juga aktivis yang berani. Karyanya menghiasi banyak dinding, tembok pagar, jalanan, jembatan, di berbagai belahan dunia. Namanya melegenda, sementara identitasnya tertutup rapat. Museum terkenal mana yang belum masuk karyanya, dari Tate, hingga ke dinding rasis Israel yang memisahkan dua tanah berkonflik itu? Bahkan pernah, mengutip Wired 18.03, karyanya nongol di New York City museum - the Metropolitan Museum of Art, Museum of Modern Art, American Museum of Natural History, dan Brooklyn Museum, dalam satu hari berbarengan. Semuanya, tentu saja dilakukan sembunyi-sembunyi, dan anonim. Hanya tanda tangan Banksy saja yang ia tinggal pada hampir setiap karyanya.
Karyanya, sebuah batu bergambar orang purba membawa keranjang belanja yang sedang berburu, pada suatu sore dipasangnya di Galeri 49 British Museum, tentu tanpa sepengetahuan pihak museum, dan diberikannya sebuah catatan kecil. Pihak musem baru tahu adanya tambahan “koleksi” tersebut setelah Bansky mengumumkan di situsnya. Hebatnya, karya yang berjudul Early Man Goes to Market bahkan dipertahankan oleh pihak museum sebagai koleksi tetapnya.
Tapi siapakah dia? Dan apa yang dilakukannya sehingga ia dipuja begitu banyak pecinta karyanya?
Menurut laporan Evening Standard edisi 30 Juli 2004, lelaki ini lahir pada 1974. Namanya, Robert atau Robin Banks. Tapi menurut saya, tidak terlalu penting kalau toh kita tahu siapa orangnya. Yang jelas, dalam proses berkaryanya, pria ini terbukti genius. Karyanya, seperti yang bisa Anda lihat di ilustrasi di sini, adalah bentuk seni jalanan, corat-coret dinding graffiti, sering juga dikombinasikan dengan karya bentuk stensil.
Tentu saja, tidak sedikit yang mencemooh dan mengharamkan karyanya yang mengotori dinding itu. Pilihannya pada seni graffiti memang cukup kontroversial, tapi tidak hanya itu, pesan-pesan karya Bansky juga cukup menantang khalayak ramai untuk berpikir. Pesannya tentu saja tidak hanya politik, kadang juga humor, tapi jelas satir.
Karyanya, biasanya berwarna hitam dan putih, sebuah graffiti dengan gambar dan karakter aneka rupa. Melihat sekilas, kita pasti akan tahu pesan satir dan subversif yang dibawanya. Lihat saja tikus paparazzi sedang mengintai dibalik kotak telpon di London, tikus berpayung, polisi yang bermesraan, monyet bersenjata, Monalisa menenteng peluru kendali jarak jauh,
Bayangkan ketika graffiti tidak ilegal, sebuah kota dimana setiap orang dapat menggambar apa yang mereka suka. Dimana setiap jalan adalah berisi jutaan warna dan frasa-frasa yang bermakna. Ketika mengantri bus jadi tidak membosankan lagi. Sebuah kota yang akan terasa memberi napas bagi semua orang, tidak hanya pada agen real estat dan baron perusahaan raksasa. Bayangkan sebuah kota seperti itu, dan berhentilah bersandar di dinding–dindingnya basah.
Impian Banksy graffiti di atas dan sikap politiknya, banyak mengundang amukan amarah dari setiap orang. Tidak setiap orang menganggap mencoreti dinding yang kotor dengan gambar lain yang lebih mengandung pesan adalah tindakan oke, sementara pesan itu bisa membikin gatal seseorang dan bisa menohok pihak-pihak tertentu.
Ulahnya yang seperti di atas tentu mengundang decakan kagum dari media dan pengamat seni dunia. Ketenarannya tentu mengundang iri seniman lain, termasuk tawaran dari Nike untuk mengerjakan iklan (dia tolak) dan undangan untuk menggambar di tempat publik pada Liverpool biennial 2004 (dia terima). Meskipun begitu, ada sebuah situs mengkritisi atas adanya dugaan kerjasama Banksy dengan produsen alat olahraga Puma, perilaku tersebut seharusnya bertentang dengan sikap politiknya.
Terlepas dari itu, saya sangat kagum dengan karyanya di dinding rasis Israel yang baru dipasang itu. Ia menggambar di sisi Palestina tentu saja, karena menurut laporan BBC, tentara Israel bahkan menembakkan pelurunya ketika ia menggambar di dinding itu. Dia menggambar sembilan lukisan di tembok itu, banyak diantaranya menyindir tentang dunia indah dan sejuk dibalik tembok yang dibangun Israel itu. Untuk melihat gambar Banksy di Israel, silakan lihat di situs ini.
Terakhir, saya teringat akan banyak karya mural yang terpasang di tembok jalanan Jakarta beberapa tahun lalu. Saat ini terlihat beberapa mural, namun secara kualitas, menurut saya masih lebih bagus periode sebelumnya (yang kemudian dihapus pihak Pemda Jakarta) Kalau saja ada teman-teman yang kenal dengan para seniman tersebut, alangkah senangnya bila ada satu saja di antara mereka yang terpicu dengan si Banksy ini. Saya terkenang ketika menelusuri jalanan Jakarta dua-tiga tahun lalu, banyak karya cukup lucu, dan beberapa cukup subversif. Selamat berkarya ya ;;)
Daftar karya Banksy:
- Situs resmi Banksy
- Group di Flickr tentang Banksy (lebih dari 900 foto)
- Gambar Flickr dengan tag Banksy
- Wall and Piece, buku karya Banksy, baca juga resensinya oleh Ektopia
- Existencilism
- Cut It Out: Banksy: Vol 3
- Banging Your Head Against a Brick Wall
- Who the Fuck is Banksy
- This is not a Photo Opportunity
- Karya Banksy di Tembok Israel di sisi Palestina
Informasi dan berita tentang Banksy:
- Profil Banksy di Wikipedia Inggris
- Art Attack, tulisan tentang Banksy di Wired 13.08
- Banksy, Pictures On Walls & Puma snuggling up?
- Artist of the Year: Banksy
- WoosterCollective, informasi lain tentang seni graffiti dan seni jalanan, memuat juga karya Banksy
Situs Museum yang disebutkan di atas:
- Tate Online: British and international modern art
- The Metropolitan Museum of Art, New York
- MoMA | The Museum of Modern Art
- American Museum of Natural History
- Brooklyn Museum
Copyright’s Note: Image thumbnails used here mirrored without permission, either from Wired’s collection and others. I hope to change a few of them through the Flickr’s soon.