Ponsel (telepon seluler) Anda adalah agen rahasia yang bisa melaporkan setiap aktivitas Anda kepada pak polisi. Kalau Anda tidak percaya, tanyakan kepada para teroris yang tertangkap, bagaimana para penyelidik itu menggali data dan fakta tentang siapa mereka, dengan siapa mereka berhubungan dan berteman, juga dimana mereka tinggal dan bergerak. Ya, saya dulu hanya menebak hal itu pasti terjadi, bahkan dengan metode yang sederhana, seperti meminta data log percakapan dari penyedia jasa telepon. Atau, seperti pernah ditulis oleh Ayu Utami di novel Larung, bagaimana seorang aktivis dapat diketahui tempat persembunyiannya ketika ia mengaktifkan radio panggilnya (penyeranta).
Itulah kecanggihan teknologi beserta akibatnya yang menyerang seluruh ranah privasi kita. Mungkin kita sudah tahu semua, tapi semuanya hanya wilayah yang belum dapat diuji secara ilmiah dan sangat susah dimengerti manusia biasa seperti saya ini. Tapi penemuan peneliti dari MIT ini mungkin akan memudahkan kita membaca bagaimana data dan rekaman aktivitas ponsel dari sekelompok sukarelawan bisa digunakan untuk memprediksi tingkat hubungan seseorang, jaringan sosialnya, beserta perilaku kelompok dalam suatu kelompok. Proyek ini dinamakan Reality Mining (Penggalian Realitas), sebuah proyek yang bertujuan membangun teknologi dan algoritma untuk merasai, memodelkan, perubahan perilaku manusia. Proyek ini dipimpin oleh Nathan Eagle, Doktor di MIT Media Lab yang dikenal dengan inovasi teknologi terdepan di dunia.
Bagaimana cara kerja ponsel Anda bisa menjadi intel? Pertama, setiap ponsel yang ikut serta haruslah menggunakan sistem Symbian Series 60 (seperti Nokia 6600, N-Gage, dst). Dalam ponsel itu kemudian ditanam aplikasi khusus yang bertujuan berkomunikasi dengan sesama perangkat lain yang ikut serta dalam proyek ini. Proyek ini diikuti oleh 100 orang sukarelawan MIT Media Lab, mulai dari mahasiswa tingkat awal hingga professor, dan ditambah sebagian sukarelawan lain.
Semua aktivitas: seperti ketika ponsel digunakan untuk berbicara, ketika tidak digunakan, atau bahkan ketika mengisi ulang baterai, semua akan dicatat berikut posisi lokasi mereka yang bisa direkam dari data provider GSM (tower ID). Dari rekaman aktivitas ini, yang menurut proyek Penggalian Realitas dicatat selama sembilan bulan, akhirnya dapat ditemukan metode untuk mengetahui:
- Bagaimana jaringan sosial terjadi dari waktu ke waktu
- Bagaimana memprediksikan kehidupan per indivisu secara umum
- Bagaimana informasi mengalir
- Apakah topologi (model jaringan sosial) dipengaruhi oleh prediksi kehidupan secara umum
- Dapatkah mengubah interaksi sebuah kelompok untuk mengajak alternatif perilaku
Dan ternyata semua bisa terjadi. Seperti dilaporkan majalah Wired kemarin, selain dapat mengetahui secara detil berapa lama seseorang tidur dalam sebulan, apakah seseorang itu berteman atau lebih dari berteman dengan seseorang, proyek Penggalian Realitas juga dapat mengetahui (secara prediktif) bagaimana sekelompok mahasiswa MIT menghabiskan uangnya sebulan, atau bagaimana perilaku mereka tiba-tiba berubah ketika tim basebal Red Sox menang, dsb.
Apalagi yang bisa dilakukan oleh teknologi? Saya tidak berani mengatakannya! :D
Baca informasi lain tentang:
- Mesin Memex
- The I Sensed Series - Proyek MIT Media Lab lain
- MyLifeBits Project - Proyek penggalian realitas yang serupa, disponsori oleh Microsoft