Hari ini, Jumat, 16 Agustus 2024.

Ini adalah sehari menjelang peringatan 79 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Photo oleh Colin + Meg on Unsplash

Saya niatkan untuk memulai menulis lagi.

Alasannya bukan karena sok nasionalis atau bagaimana, ya… ini kebetulan saja. Nggak ada sesuatu yang istimewa.

Seperti kehidupan. Kadang menyenangkan. Kadang bikin kzl. Biasa aja.

Saya sudah lama pasif menulis. Kapiran.

Nah, setiap saat membuka aplikasi Twitter, eh sekarang namanya X, sebuah nama yang kurang X bingits…. Saat membuka X, saya selalu mendapat notifikasi postingan tulisan Uda Ivan Lanin. Ini orang kok hebat banget, ya? Bisa konsisten menulis setiap hari.

Nah, entah bisa setiap hari atau tidak, saya kok jadi pingin memulai menulis.

Eh, saya sebenarnya tidak meninggalkan dunia tulis-menulis sih. Saya masih merawat dan menerbitkan analisis 1.000 hingga 4.000 kata di Riset Bolasalju setiap pekan. Baik sebagai penulis atau editor.

Saya juga masih menulis atau mengedit artikel di Bolasalju. Baik untuk edukasi atau keperluan komunikasi rutin. Misalnya, kami menerbitkan publikasi kinerja model portofolio riil setiap bulan.

Saya juga kadang-kadang masih menyumbang tulisan pendek atau ringkas di beberapa pekerjaan sosial lainnya. Baik untuk copy website, artikel, media sosial, dan lain-lain.

Dalam waktu dekat Bolasalju juga ada rencana menerbitkan ulang e-book edukasi investasi pemula Cerdas Berinvestasi setebal 70-an halaman itu. Ini juga masih tulis-menulis, kan?

Tapi, tulisan berupa analisis atau artikel seperti itu bukan kategori tulisan seperti yang saya inginkan.

Analisis itu, ya… analisis. Tulisan tentang perusahaan, saham, pandangan, atau komentar atas data. Tulisan sebagai pekerjaan. Begitu pula tulisan untuk situs dan media sosial. Ya, tulisan begitu. Anda tahu maksud saya, kan?

Intinya, bukan tulisan sebagai ekspresi pikiran.

Saya kadang juga masih menulis di blog. Tapi juga jarang. Tidak serius. Hanya mengarsipkan celotehan di media sosial yang berceceran.

Tapi saya tahu diri. Kamu masih sibuk. Pekerjaan masih bejibun. Kewajiban untuk keluarga masih menumpuk. Tanggungjawab untuk kegiatan sosial masih ada. Buku yang belum dibaca masih menumpuk. Dan seterusnya…

Tapi… Saya teringat dhawuh guru saat sowan di Yogya beberapa waktu lalu. Seseorang jangan hanya mengakumulasi ilmu. Ilmu itu perlu dibagikan karena itulah sunnatullah (sifat alamiah yang ditentukan Tuhan). Jika tidak, keseimbangannya tidak terpenuhi. Ibarat laporan keuangan harus balance atau seimbang neracanya, seimbang antara aktiva (aset) dan passiva (liabilitas). Ilmu juga begitu kali ya…?

Baiklah, mungkin inilah saatnya memulai lagi.

Entahlah, dengan alasan apa pun. Mungkin hanya sekadar niat mengurangi liabilitas saya…

Saya tidak menulis setiap hari. Bebas aja. Jadi ini bukan janji.

Pertanyaan selanjutnya, saya mau menulis apa? Hmm… Jawaban ringkasnya sih bebas. Ini bukan tulisan pekerjaan.

Saya akan menulis hal-hal yang tidak jauh dari perjalanan pribadi, baik itu dunia keuangan/investasi, sejarah, buku, film, atau mungkin lebih banyak catatan tidak jelas lainnya. Bahkan mungkin lebih banyak tulisan yang tidak serius. Jangan berekspektasi banyak.

Saya teringat nasihat sederhana bagi mereka yang ingin menulis: membaca, membaca, membaca, lalu menulis. Maka, bagi seseorang yang masih rutin membaca tapi jarang menulis seperti saya, mungkin nasihatnya harus dibalik: membaca (oke, teruskan), dan kemudian: menulis, menulis, menulis.

Bismillah.