Siapa tahu datangnya bencana. Hanya tuhan yang tahu, itu pun bagi yang percaya ada-Nya.
Siapa yang akan tahu, negeri tempat bumi ini berpijak, seperti kawah candradimuka, tempat tetirah segala macam gejala alam mempersiapkan dirinya.
Negeri ini pernah dihuni gunung Krakatau (baca
Krakatoa
karya
Simon
Winchester), dengan letusan yang paling dhasyat sepanjang usia
bumi ini ada (menurut penelitian ilmuwan) yang tercatat dalam
sejarah bumi kita (thank botak, Arif). Pada 1883, letusan hebat
gunung ini sampai terdengar ke negeri Eropa, entah berapa korban
direnggutnya. Sejak saat itu, gunung ini lenyap di relung selat Sunda.
Dan, mungkin bisa meletup kembali.
Negeri ini juga dihuni gunung-gunung berapi yang siap menggelegak. Gunung yang indahnya mengalahkan surga. Gunung yang ketika sedang marah, amuk 10 raksasa pun bisa kalah.
Negeri ini juga diapit banyak lempengan bumi yang bisa goyah sewaktu-waktu. Lempengan yang kita tahu belakangan menghadirkan begitu banyak gempa, dan kemudian tsunami.
Negeri ini, kita semua tahu sangat mencintainya.
Negeri ini, kita semua tahu harus mendoakannya.
Ikut berduka pada semua korban gempa, tsunami, banjir, longsor, lumpur panas, dan bencana lainnya. Aceh, Nias, Trenggalek, Makassar, Yogya, Klaten, Bantul, Pangandaran, Cilacap, Gorontallo, semoga kalian sabar. Ini bukan kutukan.
Jangan marah pada tuhan. Jangan menuduh tuhan menghukum sesama. Tuhan bukan macam kita yang pendendam. Tuhan bukan macam kita, bocah-bocah yang suka ngambek ketika mainan direbut temannya.
Mari salurkan bantuan dan sumbangan kepada lembaga-lembaga sosial terdekat dan terpercaya. Sungguh menyedihkan, di tengah banyak duka, ada sebagian dari kita menyalahgunakan kepercayaan banyak dermawan.
Ayo berdoa. Ayo kita bangkit!