Anda mungkin sudah lama memakai internet. Kalau lebih dari sebulan melihat-mengunjungi berbagai situs, mungkin Anda pernah bertanya kenapa begitu banyak gambar kecil berwarna oranye yang bertuliskan “RSS”, “XML”, atau “Feed”, dan seterusnya. Ikon ini kadang-kadang ada juga yang berwarna biru terang.
RSS ini bukan Rumah Sangat Sederhana, rumah bagi orang miskin yang makin susah dijangkau harganya oleh orang miskin itu. RSS ini istilah asing, Really Simple Syndication. Ada juga sih yang menyebutnya Rich Site Summary, juga RDF Site Summary. Tapi saya lebih suka yang pertama, lebih cool dan artinya tepat sama tujuannya. Meski banyak istilah, semua mengarah ke satu hal, sebuah aturan (protokol) untuk sindikasi situs.
Arti RSS
Bila Anda baca deskripsinya di Wikipedia, RSS adalah sebuah aturan sindikasi situs. Jadi, bila Anda pembuat situs dan ingin situs dapat dilanggan oleh pembaca, gunakan RSS. Bila Anda pembaca situs web yang bersemangat, gunakan RSS untuk memantau situs favorit secara efisien dan mudah, tentunya kalau mereka menyediakan RSS. Gampangnya begini, bila sebuah situs menyediakan umpan RSS, maka Anda dapat mengetahui bilamana mereka punya artikel baru. Setiap artikel baru biasanya ditulis juga dalam umpan RSS, biarpun bukan tulisan lengkap.
Di sinilah kegunaan RSS. Bagi pemilik situs, RSS berguna untuk menarik pengunjung potensial situs mereka. Apakah RSS mengurangi potensi kunjungan? Saya rasa tidak, alih-alih kalau Anda menggunakan opsi RSS sebagai publikasi rangkuman artikel terbaru. Dengan RSS, Anda dapat mengajak pembaca potensial situs Anda untuk kembali mengunjungi situs, dan mengakses isi situs dan menampilkan iklan dan mengajak pengunjung Anda berinteraksi ke isi situs lainnya. Bagi pembaca situs dan bagi pengguna internet secara umum, RSS memudahkan untuk membaca dan menyeleksi situs favorit. Alih-alih berkunjung dan mengecek situs Kompas, Tempo, atau Media Indonesia setiap pagi, kita dapat berlangganan RSS dan dapat mengunjungi situs mereka bila ada berita menarik.
Kenapa RSS Penting?
Bila Anda berpikir bahwa setiap pelanggan RSS bakal tidak mengunjungi situs lagi selama seminggu ke depan atau sebulan atau setahun sekali, saya tahu Anda berpikir sangat sempit. Kebiasaan manusia tidak demikian. Bayangkan RSS sebagai sebuah selebaran yang diantarkan tiap pagi di depan rumah Anda. Bila Anda membaca selebaran pagi itu yang berbunyi, “Mandala Airlines Penerbangan RI 091 jurusan Medan-Jakarta jatuh dekat Bandara Polonia Medan”, apakah Anda akan bisu dan tidak mengunjungi situs berita tersebut? Saya yakin tidak, setiap orang pasti akan mengunjungi berita lengkapnya.
Jadi RSS sangat penting. RSS adalah bentuk press release di masa depan. RSS adalah senjata utama orang marketing. RSS juga pengeras suara para pemilik opini dan ide. RSS adalah sahabat penerbit berita. Dan tentunya, sobat karib pembaca berita. RSS membantu produktivitas dalam penyaringan berita yang makin membludak jumlahnya itu, selain situs jurnal web patikelir yang makin berjibun.
Saya berlangganan 120 umpan RSS, terdiri dari blog dan sumber berita teknologi, web desain, dan arsitektur informasi. Dari 120 sumber itu, rata-rata ada sekitar 500 artikel baru setiap hari. Apakah saya bingung? Awalnya memang, tapi lama kelamaan saya dapat dengan mudah memilih, membaca, dan kemudian menelusuri artikel dan berita-berita yang menarik ke sumber asalnya. Mudah dan tidak mengganggu pekerjaan. Setelah aktif memakai pengumpul RSS, saya sudah jarang lagi mengecek sumber berita biasa. Detiknet pun seringkali ketinggalan dalam berita teknologi terkini.
Memang, untuk situs berita aktual dari Indonesia, saya seringkali ketinggalan. Sebabnya apa? Situs berita di Indonesia masih jarang yang mempublikasikan umpan RSS mereka. Yang saya tahu, satu-satunya media yang menyediakan RSS hanyalah Media Indonesia (thanks buat Samuel!). Ini pun ada kelemahan dengan terlalu banyaknya item dalam umpan RSS mereka. Item yang banyak membuat berita tidak dapat terbaca. Harusnya item-item itu dibagi dalam umpan RSS per rubrik, sehingga membuat lebih fokus pelanggan. Alih-alih mengadopsi RSS, para penerbit berita Indonesia, lebih memfokuskan diri ke proteksi isi situs (menghalangi klik kanan untuk copy-paste), membangun jasa update via sms, dan membombardir situs dengan iklan segede gajah.
Semua memang penting, semua memang perlu untuk mendukung penghasilan guna menghidupkan situs. Tapi saya yakin, bila ada alternatif sumber lain dengan isi yang serupa, saya yakin 100% pengunjung akan beralih ke sumber alternatif daripada menekuni situs yang membombardir dengan iklan dan mengacaukan pengalaman berinteraktivitas kita. Masak kita ingin menyebarkan berita Anda halangi untuk copy-paste (dengan blok klik-kanan)?
RSS adalah solusi sederhana, mudah, dan efektif untuk setiap penerbitan, dan juga media patikelir. Bila Anda redaksi situs berita, saya tunggu kapan partisipasi Anda….
Program Pengumpul RSS
Mozilla Firefox, browser favorit Anda juga menyediakan pengumpul berita yang disajikan dalam Bookmarks.
Mozilla Thunderbird, program pembaca email yang dibuat oleh kelompok Mozilla juga menyediakan pengumpul berita yang hebat dan tergabung.
Untuk daftar lengkap program pengumpul berita, silakan lihat di Wikipedia Inggris
Bila Anda tertarik menggunan layanan pengumpul berita berbasis web, yang paling banyak digunakan dan tersedia gratis adalah: Bloglines, Newsgator, My Yahoo, dan Rojo