arif.widianto.com di technoratiTadi, sekitar pukul 11.00, saya mencoba-coba update profil blog saya dengan data yang agak lebih lengkap, termasuk menambah foto kecil. Beberapa jam kemudian, setelah pulang Jumatan, saya melihat-lihat statistik di Shortstats. Ada yang aneh, ada banyak pengunjung dari technorati. Saya kaget, Blog ini muncul di halaman depan Featured Blogs Technorati. Alamatnya ada di: http://technorati.com/blogs/. Jadi, saya ucapkan selamat datang! Welcome to my humble world!

Bila ada yang belum tahu, Technorati Blogs adalah mesin pencari khusus untuk blog. Salah satu layanan dari jasa pencarian mereka. Technorati sendiri, berdiri sebagai alternatif pencarian umum, yaitu mengkhususkan diri pada filosofi sosial sebuah teks (ini istilah bikinan saya). Bagaimana filosofi sosial teks itu bekerja?

Ketika setiap orang mempublikasikan ide dan gagasan, ide yang berupa teks itu tersebar luas berserakan di mana-mana. Ide, yang entitasnya adalah kata, pada dasarnya adalah teks. Pada mesin pencari umum, pencarian biasanya merujuk hanya berdasarkan teks. Technorati beda. Mereka menganjurkan sebuah kategori bebas untuk ide-ide itu, yaitu tiap orang berhak mengorganisasikan ide dan teksnya menjadi sebuah lema baru yang berbeda dan membentuk sebuah ikatan sosial atas teks, ikatan sosial ide. Organisasi ini, dikenal dengan tagging, dari istilah tag, yang membentuk ikatan sosial baru atas pengelompokan makna. Misalnya, tulisan ini bisa saya kelompokkan sebagai: komunikasi, atau pun kategori xysmrkz. Sebuah istilah baru kan?

Memang, bisa saja ada yang berpendapat bahwa tagging adalah pengelompokan yang subyektif. Ya, memang itulah kenyataannya. Pada dasarnya, manusia itu subyektif. Jadi, akan sah saja, dan normal, dan itu akan terjadi setiap saat. Contohnya begini, saya menulis tentang sebuah pensil yang menarik berhiaskan emas permata. Bisa saja saya men-tag tulisan itu sebagai: pensil, emas, permata, atau dengan tema lain misalnya perhiasan, harta, dan seterusnya. Kita dapat lihat, kalau setiap pengguna obyektif, informasi yang terbentuk akan rapi. Informasi itu tentang pensil, mungkin hobi. Tapi informasi itu bukan harta dan bukan perhiasan.

Namun, pada titik ekstrimnya, setiap informasi selalu tidak rapi. Setiap pengelompokan baru adalah informasi baru. Bayangkan tagging ini sebagai pembentukan informasi/bahasa baru. Alangkah hebatnya bukan. Ada sebuah kutipan menarik dari Jeff Bezos pendiri Amazon yang bisa menunjukkan arti penting kelompok informasi seperti ini, dari kombinasi pembelian di Amazon. Dan itulah yang dilakukan Amazon di toko bukunya, dengan memberikan rekomendasi yang agak aneh, dan itu cukup berhasil. Bagi toko buku biasa, hal ini tentu akan menghabiskan dana cukup besar, butuh ruang display luas, butuh karyawan banyak, dan seterusnya. Dengan internet, organisasi informasi yang leluasa dapat dibuat mudah dan murah, semua mungkin.

Technorati, dan juga berbagai layanan sejenis misalnya: del.icio.us, atau layanan baru Google Blog Search, semua adalah layanan yang membantu kita untuk mengorganisasi informasi ini. Misalnya, kita bisa melihat situs web atau informasi apa yang berhubungan dengan berita tertentu, orang tertentu, atau isu tertentu, dan seterusnya.

Coba masuk ke Technorati, coba lakukan pencarian dengan tema-tema yang anda suka. Pasti Anda terkejut mendapat hasilnya (saya mengutip ulang Seth Godin dalam bukunya tentang blog). Bila masih bingung mencari apa, coba masukkan agama anda dan klik Search. Atau, masukkan nama negara Anda, nama sekolah menengah Anda.

Hasil pencarian yang unik, biasanya diurut berdasar waktu, dan maknanya sudah rapi terkelompok tadi ada karena sumbang kerja jutaan pemilik informasi. Jutaan orang itu, bekerja secara sukarela, mengkategorisasikan ide dan makna menjadi sebuah informasi baru. Inilah kemerdekaan atas ide yang sesungguhnya. Selamat datang kebebasan informasi.