StumbleUponSuatu ketika saya bosan duduk di hadapan komputer, terutama komputer yang saya pakai menulis tulisan ini. Sebenarnya, saya juga bosan untuk menulis tulisan di situs ini. Saya punya beberapa pekerjaan iseng baru, termasuk mengelola dan menulis cerita haji, atau juga membahas betapa enaknya rujak petis ala Jawatimuran—yang lebih dikenal sebagai rujak cingur itu. Di situlah kebosanan, suatu keadaan pasang surut manusia yang sangat biasa. Sebetulnya begitu.

Tapi bagaimana kalau kebosanan dengan rutinitas ini tiba-tiba datang terlalu sering. Kepala rasanya tiba-tiba selalu diserang pening, anemia rasanya sudah berpaling, makanan kaya zat besi juga sudah cukup sering. Rasanya, saya juga sudah cukup menggerak-gerakkan badan, biarpun prosentase duduk dan tidur terasa lebih lama. Belum lagi rasa mual yang tiba-tiba datang. Pikiran tidak bisa bekerja dengan jernih, bahkan, hanya untuk mengerjakan kode program menulis “Halo Dunia” saja rasanya saya tidak mampu.

Saat itulah saya membayangkan, seandainya ada sesuatu yang bisa mewarnai hidup ini, tentu saya akan lebih bahagia dan mungkin rasanya mempercepat pemulihan otak ini.

Di situlah saya menemukan StumbleUpon. Kata ini agak unik dan jarang saya temukan di bacaan biasa. Saya cari di kamus penerjemah ke bahasa Indonesia, artinya kira-kira “kebetulan yang bisa datang pada suatu ketika”. Wah, kok menarik ya?

Skema model kerja StumbleUponStumleUpon menurut definisi mereka artinya kira-kira adalah sebuah alat untuk mengubah pengalaman merambah situs di internet. Caranya, dengan memberikan Anda berbagai situs yang unik dan menarik, situs-situs yang telah ditandai dan dinilai bagus oleh ribuan dan mungkin jutaan pengguna StumleUpon lainnya.

Untuk memanfaatkan alat sederhana ini, saya cuma perlu memasang tambahan di perambah kita. Dalam hal ini, saya memakai Mozilla Firefox. Setelah plugins StumbleUpon terpasang, kita tinggal mendaftarkan nama kita, dan memilih subyek-subyek yang kita suka. Setelah itu, mari kita nikmati kebetulan-kebetulan yang menarik.

Percobaan pertama, saya mendapat situs The 25 most difficult questions you’ll be asked on a job interview, rupanya ini suguhan dari pilihan pengembangan karir yang saya cantumkan ketika daftar tadi. Tampilannya sih tidak terlalu cantik, mirip situs jaman dulu, tapi informasinya memang menarik.

Percobaan Kedua, saya diarahkan ke situs Magnetix AJAX. Ini sebuah situs tentang web development. Situs itu menghadirkan berbagai kata yang disajikan di layar kita. Uniknya, ketika kita memindah sebuah kata di posisi lain, orang lain yang membuka situs itu dalam 7 detik kemudian juga melihat posisi kata tersebut seperti ke posisi ketika kita pindahkan. Teknik ini memakai metodologi AJAX.

Pada percobaan ketiga, saya disuguhi situs Who’s On First for the Next Generation, situs humor yang mempermainkan siapa pemimpin negara mana.

Cukup tidak membuat bosan bukan? Dan itu semua sebenarnya bukan kebetulan, tapi membuat kita merasa kebetulan kita punya StumbleUpon yang menghibur kita.

Tombol-tombol StumbleUpon

Bagaimana sebuah situs/halaman menjadi muncul di StumbleUpon tergantung pada kita. Akses itu terdapat di tombol-tombol StumbleUpon. Dengan tombol itu, kita bisa menandai mana situs yang kita suka, mana situs yang kita tidak suka, dan seterusnya. Tombol-tombol itulah yang menyaring arus demokratisasi dari seluruh dunia, informasi yang kemudian disuguhkan kembali agar dapat digunakan kembali oleh jutaan manusia yang lain. Informasi yang kemudian, siapa tahu seperti yang saya alami, bisa memecah kebosanan dan membuat saya tertarik merambah berbagai hal di dunia ini, yang makin hari, semakin tua, semakin terasa menarik!

Semoga hari Anda cerah!