Alexander Agung
Di sebuah kastil megah di pinggir Laut Merah, Alexandria, Raja Ptolemy tua yang masih kelihatan gagah, berdiri dikelilingi murid-muridnya. Matanya yang tua tapi setajam mata elang menerawang jauh. Pandangannya bersinar mencari-cari kemanakah gerangan masa-masa muda, masa-masa kejayaan itu pergi, dan hilang ke peraduan jaman. Seiring mulutnya berucap dan bersabda, murid-murid di belakang dan di sampingnya mencatat di perkamen yang mereka pegang. Ada dua tiga orang yang mencatat. Satu orang menjadi asisten dan menyodorkan tinta cair untuk disodorkan kepada sahabat-sahabat yang bertugas mencatat dengan pena bulu....