Turut Berduka Cak Nur

Tepat pukul 10.05 WIB, Selasa (30/8), jenazah cendekiawan Indonesia, Nurcholish Madjid (Cak Nur), diturunkan ke liang lahat di bawah naungan bendera Merah Putih yang dikibarkan empat perwira TNI dan Polri. - Dari Kompas Kemarin, saya sempat mengubah halaman depan Wikipedia dengan informasi ini. Saya juga sempat bantu menambah situs JIL dengan informasi duka ini, tapi saya lupa menulis sesuatu di situs ini. Jadi inilah penghormatan saya kepada Cak Nur, seorang yang saya kenal liberal dalam hidupnya....

Arif Widianto · August 30, 2005

BBC Mengincar Serpihan Dolar Musik

Sebuah update dari Wired News melaporkan bahwa BBC ingin masuk juga ke bisnis musik serpihan, setelah iTunes-nya Apple Computer sukses. Perusahaan publikasi publik ini sedang mencoba software baru bernama MyBBCPlayer yang mengijinkan penggunanya mendownload siaran televisi dan program radionya. Pendengar juga dapat membeli sebuah musik yang sedang diputar di radio BBC secara langsung. Dalam sebuah wawancara dengan Chris Anderson, pencipta BitTorrent Bram Cohen mengatakan peluang program penyebar orang ke orang (peer to peer, P2P) tersebut sangat besar untuk digunakan dalam publikasi TV mengingat konsep TV yang jauh berbeda dengan film atau musik....

Arif Widianto · August 30, 2005

Bagaimana Mata Melihat, Di Situ Bumi Berpijak

Mata tiap orang sudah jelas berbeda. Ada yang coklat, seperti mata saya. Ada juga yang hitam, mata yang tegas. Ada pula yang biru, mata Barbie yang diimpikan setiap anak muda Jakarta. Untuk hal terakhir ini, mereka rela bermodal beberapa ratus ribu hingga juta rupiah dengan contact lens demi rupa-palsu-bule itu. Jadi, mata memang berbeda. Riset yang dilaporkan Wired ini mengatakan lain, mata ternyata berbeda dari cara memandang. Lebih jelasnya, mata yang dimiliki orang China, berbeda cara pandangnya dengan mata yang dimiliki bule Amerika....

Arif Widianto · August 25, 2005

Membaca, Sebuah Tirani

Victoria Beckham, pesohor yang suaminya sangat tersohor di sepakbola itu ternyata tidak pernah membaca (baca: membaca buku!) sepanjang usianya. Juga ada Noel Gallagher-nya Oasis yang baru membaca pertama kali lewat Da Vinci Code Angels and Demon-nya Dan Brown. Dan saya yakin, banyak pula orang Indonesia yang sangat jauh dari budaya membaca. Ibu saya juga termasuk orang yang tidak pernah membaca. Bapak saya mungkin juga masuk golongan ini, meskipun beliau membaca koran dan majalah....

Arif Widianto · August 22, 2005

Racun dalam Minuman Ringan

Saya yakin setiap orang punya minuman ringan favoritnya, baik minuman bikinan sendiri, dan tentu saja banyak jenis minuman kaleng. Khusus minuman kaleng, kandungan terbanyak tentu saja soda, yang sedikit banyak pasti mengandung kafein. Favorit saya adalah A&W Root Beer atau Pepsi-Cola. Dari berbagai minuman itu, termasuk teh hangat bikinan istri, semuanya hampir mengandung kafein, zat aditif dari tumbuhan dan alam yang menurut Energy Fiend, berbahaya bagi tubuh kita. Situs ini juga dilengkapi Database Kafein dari berbagai minuman, dan juga Ramuan Minuman Ringan, berbagai zat yang dikandung minuman favorit Anda, termasuk yang dinamakan Minuman Energi seperti Kratingdaeng, Red Bull, dan lainnya....

Arif Widianto · August 19, 2005

Obrolan tentang Kata-Kata, Catatan untuk Kamus Bahasa Indonesia

“KBBI ternyata parah juga ya?,” tanya seseorang dari jendela komputer saya. KBBI, merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ia menunjukkan sebuah artikel di Bentara Kompas, 2 Juli 2005, Memo untuk Si Kamus Besar. “Wah akhirnya muncul juga pendapat ilmiah (menurut saya, rubrik Bentara Kompas adalah kajian serius yang tulisannya lebih dalam daripada opini biasa). Tapi menurutku, hasil diskusi ini, apakah ada perubahan di KBBI, ataukah entah perdebatan lain masih panjang,” begitu jawaban saya, agak diplomatis dan sok tahu....

Arif Widianto · August 12, 2005

Kisah Sebuah Weblog Merah

Sebuah jurnal web tentu tidak melulu berkisah topik renyah bak krupuk gurih, meski kenyataannya banyak yang berasa manis permen dan warni-warni lolipop. Blog In The Red Zone, adalah sebuah jenis lain yang rasanya pahit menggambarkan keseriusannya. Betapa pahitnya, penulisnya baru-baru ini tewas setelah ditembak kepalanya berkali-kali. Stephen Vincent adalah orang naas itu. Mengutip dari deskripsi di situsnya, penulis blog ini adalah wartawan investigasi paruh waktu (freelance), juga seorang kritikus seni. Karyanya pernah ditampilkan di Wall Street Journal, Harper’s, Christian Science Monitor, National Review Online, dan terbitan lainnya....

Arif Widianto · August 9, 2005

Personalia dan Jurnalisme

Personalia, atau lebih jelasnya sebagai metode rekrutmen karyawan, adalah hal penting bagi setiap perusahaan, dalam bisnis apapun. Lebih-lebih dalam bisnis jurnalisme. Saya setuju dengan tulisan Andreas Harsono, saya setuju cara perekrutan jurnalis harus diubah. Empat tahun lalu saya tidak sengaja bekerja di sebuah surat kabar nasional terkemuka di Jakarta. Pekerjaan saya sih tidak berhubungan dengan jurnalisme, namun saya bahagia, akhirnya saya bisa juga dekat dengan impian dan cita-cita masa kecil saya, menjadi wartawan....

Arif Widianto · August 8, 2005

Renungan Seorang Pengendara Motor (2)

Cerita Kaca Spion "Spion-ku sekarang kuganti dengan yang kecil Cak," demikian cerita teman kantor yang duduk di belakang saya. “Aku sekarang lebih lincah blusak-blusuk di antara mobil kalo macet,” tambahnya yang bikin kecut saya dalam hati. “Lo, bukannya yang kecil bikin kita nggak bisa lihat belakang Cak?” kata seorang teman saya ikutan diskusi kecil ini. Saya jadi teringat ketika sedang berhenti waktu lampu merah di perempatan, saya sering memperhatikan motor di kanan-kiri saya, banyak yang berspion kecil....

Arif Widianto · August 5, 2005

Enaknya Punya Studio Siaran Sendiri

Saya kagum kepada Amerika Serikat karena mereka mempunyai amandemen pertama. Beginilah bunyi konstitusi itu: Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibiting the free exercise thereof; or abridging the freedom of speech, or of the press; or the right of the people peaceably to assemble, and to petition the Government for a redress of grievances. Ya, meski kenyataan dan praktek negeri Paman Sam itu tidak selalu demikian, bahkan merekalah pelanggar utamanya, tapi saya tetap bahagia ada sebuah konstitusi seperti itu....

Arif Widianto · August 4, 2005